Beksan Kuda Gadhingan

Beksan Kuda Gadhingan – sebuah tari yang diciptakan pada 29 September 1847 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono V, terinspirasi dari Beksan Lawung, Guntur Segoro, dan Tugu Waseso, mengisahkan peperangan antara Raden Kuda Gadhingan dan Patih Mandra Sudira untuk merebut Dewi Candrakirana, yang dipercayai sebagai titisan Dewi Anggraeni oleh kedua belah pihak. Raden Kuda Gadhingan akhirnya keluar sebagai pemenang dalam pertempuran itu. Biasanya, tarian ini ditampilkan oleh sepuluh penari putra, di antaranya dua penari memerankan Raden Kudha Gadhingan sementara delapan lainnya menjadi Patih Mandra Sudira.

Kawedanan Kridhamardawa Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat akan membawakan tari ini dalam ‘The 18th Dance Fair-24 JAM MENARI ISI SURAKARTA’ untuk memperingati Hari Tari Dunia 2024. Acara ini terbuka untuk umum dan dapat disaksikan langsung di Pendhapa Ageng GPH Joyokusumo, ISI Surakarta pada 29 April 2024 pukul 19.00 atau melalui kanal YouTube resmi ISI Surakarta.